Dibentak dan Ditunjuk-Tunjuk Mega, Airin: Sempat Kaget

“Sempat kaget, tapi ngelihat Ibu juga (berlaku) sama sama semua, oh berarti ibu sayang sama kita semua yang di ruangan itu, gitu. Jadi bukan cuman saya saja tapi semuanya,”

Airin Rachmi Diany, Kader Partai Golkar yang didukung PDI Perjuangan untuk maju dalam Pilkada Banten sebagai calon gubernur.

Dukungan PDI P itu secara resmi diberikan untuk Airin dan pasangannya Ade Sumardi pada acara pengumuman daftar calon kepala daerah yang digelar 26 Agustus 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta.

Ada kejadian yang menarik perhatian publik di momen tersebut. Yakni ketika Megawati Soekarno Putri terdengar membentak atau berbicara kepada Airin dengan nada tinggi.

“Airin, ngomong yang keras! Iya dong. Kalau lo udah masuk PDI, awas lo ya,” kata Megawati sambil menunjuk ke arah Airin.

Atas kejadian itu, ternyata Airin tidak merasa sedang dihardik. Ia menyaksikan sendiri, hal semacam itu tidak hanya dialamatkan pada dirinta, tapi juga kader-kader juga tokoh-tokoh yang lain yang hadir di acara itu.

“Alhamdulillah ya, kan di ruangan itu besar ya dan ibu bicara bukan hanya ke saya saja tapi kan ke Pak Laoly, ke yang lainnya, membahas tentang sesuatu hal yang menurut saya memang benar,” kata Airin dalam podcast Back to BDM YouTube Budiman Tanuredjo (10/10/2024).

Lagi pula, bagi Airin, apa yang disampaikan Megawati ketika itu memang sesuatu yang benar, sehingga ia merasa tidak ada yang perlu dipertentangkan.

Misalnya Megawati berbicara soal perempuan harus tegas dan keras, politisi harus mau turun ke lapangan, mengenali stunting, mengayomi anak yatim, dan lain sebagainya.

“Kan itu memang harus. Pada saat beliau Ibu menyarankan juga kan ini benar. Turun ya ke lapangan gitu, jadi kan memang selama ini juga kita turun ke lapangan,” ujar Airin.

Airin Rachmi Diany dalam Back to BDM dan bercerita pengalamannya dibentak Megawati.

Meski tidak mempermasalahkannya, namun Airin mengaku sempat merasa kaget dengan cara bicara Megawati kepada dirinya yang notabene berasal dari kalangan eksternal PDIP.

“Sempat kaget, tapi ngelihat Ibu juga (berlaku) sama sama semua, oh berarti ibu sayang sama kita semua yang di ruangan itu, gitu. Jadi bukan cuma saya saja tapi semuanya,” sebut Airin.

“Ibu mungkin begini. Mungkin begini, gayanya begini. Jadi saya ya sudah biasa saja gitu dan saya dengarkan betul,” imbuhnya.

Airin menyebut Megawati adalah salah satu tokoh nasional yang menjadi inspirasinya di dunia politik sejak lama

Baginya, Mega adalah sosok perempuan hebat yang bisa memimpin partai besar selama belasan tahun lamanya sejak 1993.

“Terus terang bahwa Ibu Mega itu adalah salah satu inspirasi saya di dunia politik sejak dululah, karena bagi saya Beliau adalah seorang perempuan dan setiap manusia pasti ada kekurangan, saya juga, atau semua juga manusia kurang,” ungkap Airin.

“Tapi beliau banyak sekali kelebihannya, mampu memimpin partai PDI Perjuangan dengan jumlah anggota yang (besar), dengan dinamika, latar belakang dan yang lainnya sampai dengan hari ini, menurut saya luar biasa,” lanjut dia.

Hal lain yang juga membuatnya sedikit kaget adalah gaya komunikasi di PDIP yang jauh berbeda dengan gaya komunikasi di internal Golkar.

Dari sudut pandangnya sebagai seorang kader, komunikasi di Golkar cenderung lebih formal.

“Beda, beda banget. Formal dan gaya ya gaya begitulah, beda banget,” sebutnya.

Ia menganggap gaya bicara Megawati selaku Ketua Umum PDIP adalah sesuatu yang harus dilakukan. Hal itu mengingat dinamika dan latar belakang PDI Perjuangan yang menganut sistem doktrinasi kepada para kadernya.

Selain itu, ia juga melihat hal itu wajar dilakukan Megawati karena melihat tantangan ke depan yang semakin berat.

“Kalau kita (Golkar) kan kayaknya lebih santai. Kalau Golkar lebih banyak lebih punya individu masing-masing dibandingkan dengan PDI Perjuangan yang memang satu fatsun Ibu Mega dan juga Bung Karno,” tandasnya.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *